Lecture Notes
Semester 2
Linear Algebra
Introduction and Determinants

Introduction and Determinant

Sebelumnya kita telah menyelesaikan persamaan Ax=bAx = b. Saat ini, kita memelajari mengenai persamaan eigen Ax=λxAx = \lambda x dimana λ\lambda berupa skalar (eigen value) dan xx berupa vektor (eigen vector).

Learning Outcomes for the Fisrt Term

  1. Menyelesaikan sistem persamaan linear.
  2. Mempelajari konsep eigenvalues dan eigenvectors dari matriks persegi.

Determinant

Properties of Determinant

Biasa dinotasikan sebagai det(A)\det{(A)}.

Tujuan utama mempelajari determinan:

  1. Membantu menyelesaikan Ax=bAx=b
  2. Menghitung eigenvalues dari suatu matriks

Determinan bisa dibilang sebagai area dari suatu matriks setelah dioperasikan dengan matriks transformasi AA.

  1. Determinan n×nn \times n dari II adalah 11.

  2. Tanda determinan berbalik apabila mengganti baris.

  3. Determinan adalah fungsi linear setiap baris secara terpisah.

    • (Row addition) (a+a)d(b+b)c(a + a')d - (b + b')c
    • (Scalar-row multiplication) tadtcd=t(adcd)tad - tcd = t(ad - cd)
    ⚠️

    Properti ini tidak melazimkan bahwa A+B=A+B|A + B| = |A| + |B| karena seluruh row berubah

  4. Jika terdapat baris dari AA yang sama, maka A=0|A| = 0.

  5. Jika salah satu baris di AA dikurangi oleh kelipatan baris lain dari AA, tidak mengubah determinannya.

  6. Sebuah matriks yang mengandung setidaknya 1 baris nol memiliki determinan nol.

  7. Jika AA berupa triangular matriks (UU atau LL), maka determinanya adalah perkalian dari entri diagonalnya (a1,1,,an,na_{1,1}, \cdots, a_{n,n}).

  8. Jika AA singular, maka determinannya nol (vice versa).

  9. Determinan dari matriks AB=det(A)×det(B)AB = \det(A) \times \det(B)

  10. Transpose dari AA memiliki determinan yang sama dari AA pula. Memiliki konsekuensi bahwa seluruh sifat yang menempel pada baris, juga menempel pada kolom.

Calculating Determinants

Terdapat 3 metode:

  1. Pivot formula
  2. Big formula
  3. Cofactors formula

Pivot formula

Determinan dari AA dicari menggunakan faktorisasi LULU. Diketahui pula bahwa matriks LL memiliki determinan 1, maka det(A)=det(U)=u1,1××un,n\det(A) = \det(U) = u_{1,1}\times \dots\times u_{n,n}. Namun, jika terjadi row exchange, maka

PA=LUA=LUPPA=LU \rightarrow |A| = \frac{|L||U|}{|P|}

Dimana determinan P|P| adalah alternating sign dari (1)n(-1)^n tergantung banyaknya penukaran baris.

Big formula

Men-split matriks AA per baris dengan bentuk penjumlahan nol, sehingga setiap barisnya memiliki nn terms. Jika di expand, maka akan menghasilkan nn terms lagi untuk tiap barisnya, sehingga dengan aturan perkalian memiliki nnn^n terms dengan n!n! non-zero untuk determinan.

Cofactors formula

Berikut adalah ekspansi kofaktor:

A=j=1naijCij|A| = \sum_{j=1}^n a_{ij}C_{ij}

Dimana CijC_{ij} adalah kofaktor dari aija_{ij}, yaitu determinan dari matriks AA setelah menghilangkan baris ke-ii dan kolom ke-jj. Dimana positif negatifnya bergantung pada (1)i+j(-1)^{i+j}.

Cramer's Rule

Jika AA berupa matriks persegi dan AA memiliki determinan yang tidak nol, maka solusi dari Ax=bAx = b adalah:

AXi=BidimanaXi=xi|A||X_i| = |B_i| \quad \text{dimana} \quad |X_i| = x_i